Kembali ke Kisah sukses

Giovanni & Betsy

16 Agustus 2024

Shalom Pengurus Jodoh Kristen.

Saya Giovanni Adi Kusuma, dan istri saya Betsy Kurniawati Witarsa adalah pasangan suami istri alumni Jodoh Kristen.

Kami bertemu di Jodoh Kristen pada November 2020.

Kala itu, saya sudah sekian lama tidak membuka akun, namun sepertinya Tuhan memberikan isyarat pada saya untuk membuka akun lagi dan saya menemukan bahwa Betsy mengirimkan pesan ke saya.

Ketika saya melihat profil Betsy, saya merasa tertarik karena kecocokan kami berada di angka 94% dan Betsy memiliki isi profil yang detail, sama seperti profil saya.

Pada saat itu, subscription saya sudah habis sehingga saya harus subscribe lagi agar bisa membaca pesannya. Lucunya, ternyata tidak hanya saya yang mengalami hal tersebut, Betsy pun juga mengalami hal yang sama. Ia mendapat notifikasi bahwa saya membalas pesannya tetapi tidak bisa membaca karena subscription sudah habis. Subscription yang berlaku untuk 3 bulan hanya kami gunakan selama beberapa hari saja karena obrolan kami begitu nyambung dan kami pun memutuskan pindah ke WhatsApp.

Setelah melalui masa PDKT, kami pun memutuskan untuk berpacaran di 3 Maret 2021 dan akhirnya menikah di 18 Mei 2024.

Saya teringat bahwa saya sempat ingin berbagi kisah sukses bersama Jodoh Kristen, maka dari itu saya menuliskan kisah ini untuk menginspirasi teman-teman semua.

Adapun beberapa hal yang meneguhkan kami untuk menikah adalah:

  1. Pada masa PDKT, kami membaca buku "The Sacred Search" by Gary Thomas. Buku ini membantu kami untuk mendiskusikan isu-isu yang penting untuk dipertimbangkan dalam memilih pasangan hidup. Puji Tuhan, meskipun kadang tidak mudah, semuanya dapat dibicarakan dan kami pun diteguhkan untuk memulai sebuah hubungan pacaran yang berkomitmen. Melalui buku ini, kami juga mendapatkan ayat yang kami jadikan landasan hubungan kami yaitu Matius 6:33.
  2. Kami mengikuti retreat AWG (Alone With God) yang diadakan oleh Perkantas. Di retreat ini, kami masing-masing menikmati Tuhan dalam kesendirian tetapi juga berbagi satu sama lain mengenai pengalaman tersebut.
  3. Kami memiliki panggilan hidup yang sejalan, yaitu dalam hal menolong dan membimbing orang lain baik secara individual maupun berkelompok. Kami berkesempatan untuk melayani bersama di gereja sebagai mentor dan fasilitator kaum muda. Selain itu, meskipun saya tidak berlatar belakang pendidikan psikologi, tapi saya memiliki perhatian yang besar terhadap isu kesehatan mental dan ini tentunya sejalan dengan Betsy yang berprofesi sebagai psikolog.
  4. Kami mengikuti 2 kelas pra-nikah, yang pertama di gereja dan yang kedua bersama dengan perkumpulan KHARIS di Surabaya. Dari 2 kelas ini, kami semakin bisa menemukan kelemahan dan kekuatan kami berdua untuk saling menjaga dan mengisi.

Sekian cerita kami, sekiranya ada sahabat Jodoh Kristen yang mau sharing atau bertanya-tanya soal cerita kami, kami terbuka untuk mengobrol lebih lanjut. Silakan hubungi kami melalui email [email ada pada admin].

Sincerely yours,

— Giovanny & Betsy