Kembali ke Kisah sukses

Triliensi & Markus

25 Maret 2019

Tuhan pertemukan kami dengan kasih dari aplikasi Jodoh Kristen.

Saya orang sumatera, nama Triliensi S., kenal dengan Markus tanggal 12 Juni 2018 dari aplikasi ini.

Saya kenal Markus sebelum dia dilantik jadi Komisioner bawaslu Provinsi Papua sampe dia dilantik bulan Agustus 2018, namun komunikasi putus hubungan setelah seminggu dia dilantik. Nah tiba-tiba Markus kembali menjalin komunikasi kembali di bulan November 2018.

Saya pernah terluka dengan pernikahan saya pertama yang hanya umur pernikahan cuma 47 hari korban KDRT dan penipuan 10 juta oleh mantan suami dan mertua. Awalnya sudah berjanji dalam benak tidak mau menikah lagi karena rasa trauma mendalam.

Namun karena nasehat, doa dan penguatan dari keluarga dan pendeta, maka saya coba buka diri untuk masa depan saya, nah saya ikut aplikasi Jodoh Kristen. Puji Tuhan saya banyak dapat teman-teman doa, bahkan banyak teman komunikasi dari aplikasi ini.

Nah Markus kembali mencoba berusaha untuk menyakinkan saya kalau dia serius dalam menjalin hubungan kami. Markus datang dari Papua ke Sumatera tanggal 10 November 2018 tepatnya saya tinggal di Jln Binjai. Tanggal 11 November 2018 dia datang ke rumah orang tua saya, menjamu makan. Setelah selesai makan dia dan temannya sekantor berbicara serius sama kedua orangtua saya kalau dia mau menikah sama saya tanpa mempersoalkan status saya yang sudah pernah menikah.

Lalu Markus tetapkan pernikahan tanggal 16 Maret 2019. Dan penyerahan mahar tanggal 23 Februari 2019 dengan membawa 6 orang keluarganya sekalian buat adat penambahan marga di keluarga Batak jadi marga Sirumeang.

Markus asli orang Papua harus ada penambahan marga di keluarga Batak. Kalau kita putri Batak menikah dari luar suku Batak maka si laki-laki harus buat adat penambahan marga jadi marga abang ipar bapak perempuan, kalau kita laki-laki menikah dengam putri di luar suku Batak maka putri itu dibuat marga mamanya laki-laki. Nah markus siap menerima dan melaksanakan adat penambahan marga di Sumatera, dia siap dengan biaya semuanya, dia jalani dengan baik, sampai dia penyerahan mahar atau sinamot di kita orang Batak, dengan membawa mahar yg diletakkan di atas piring batu yang besar dengan adat Papua, dia selesaikan semua pelaksanaan adat batak di Sumatera.

Tanggal 28 Februari 2019 pukul 06:30 saya tiba di Bandara Sentani Jayapura bersama Markus, saya tinggal di rumah marga Situmorang karena belum bisa tinggal serumah bersama Markus.

Tanggal 13 Februari 2019 kedua orang tua dan adik saya datang ke Papua untuk pelaksanaan pernikahan kami. Semua kami lalui dan kami jalani dengan penuh sukacita, pelaksanaan pernikahan.

— Triliensi & Markus